PERJUANGAN TOKOH PAHLAWAN REVOLUSI :
Ketika Indonesia dijajah Jepang yakni pada tahun 1942, Ahmad Yani mendaftar untuk mengikuti pendidikan Heiho di Magelang, Jawa Tengah. Beliau lalu bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) daerah cabang Bogor. Semasa perang kemerdekaan, Ahmad Yani juga banyak ikut andil. Jasa-jasanya adalah seperti beliau berhasil menyita senjata Jepang yang berada di Magelang. Ketika TKR lahir, beliau dijadikan Komandann TKR untuk wilayah Purworejo. Pada saat Belanda melancarkan Agresi Militernya ke indonesia yang pertama, Ahmad Yani bersama pasukan berhasil membendung serangan Belanda di daerah Pingit. Ketika Agresi yang ke dua, beliau juga diorbitkan dengan diangkat menjadi Komandan Wehrkreise II untuk menjaga daerah Kedu. Ketika pemberontakan DI/TII meletus, Ahmad Yani ditugasi untuk mengatasi pemberontakan itu di daerah Jawa Tengah. Bersama pasukan Benteng Raiders, akhirnya DI/TII berhasil dikalahkan. Setelah tugas itu selesai, beliau kembali ke Staf Angkatan Darat. Untuk lebih memperdalam ilmunya di bidang militer, pada 1955 Ahmad Yani diberangkatkan ke Amerika guna menempuh pendidikan di Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA selama sembilan bulan. Setahun kemudian beliau melanjutkann sekolah militer selama dua bulan di Inggris mengambil Spesial Warfre Course. Ketika terjadi pemberontakan PRRI di Sumatra Barat pada tahun 1958, Ahmad Yani yang saat itu berpangkat Kolonel didaulat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus yang kemudian memimpin penumpasan pemberontakan tersebut. Karena jasa dan prestasi beliau, pada tahun 1962, Ahmad Yani diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.
Menjadi Target G30S/PKI
Dalam pandangan politik, Ahmad Yani tidak setuju dan selalu berseberangan dengan PKI. Ketika PKI berusaha untuk membentuk angkatan ke 5 yang terdiri dari buruh tani yang dipersenjatai, Ahmad Yani langsung menolaknya. Inilah yang menjadi alasan hingga beliau dimasukkan dalam target penculikan dan pembunuhan oleh PKI tahun 1965. Bersama dengan ke tujuh perwira Angkatan Darat lainnya, beliau diculik dan dibunuh lalu mayatnya dimasukkan kedalam sumur tua di daerah Lubang Buaya melalui operasi pemberontakan G30 S/PKI. Kronologinya, ketika dinihari tanggal 1 Oktober, Ahmad Yani ditembak di depan kamar tidurnya. Setelah dilakukan pencarian pada keesokan harinya, Jenazah Ahmad Yani kemudian dimakamkan secara hormat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Beliau bersama ketujuh perwira yang menjadi korban keganasan PKI kemudian dinamai sebagai Pahlawan Revolusi dan pangkatnya dinaikkan secara Anumerta yang awalya Letnan menjadi Jendral.
SIKAP TELADAN TOKOH PAHLAWAN REVOLUSI :
Keberanian Jenderal Ahmad Yani menjadi seorang pejuang
Keinginan kuat untuk bersekolah
Semangatnya yang tinggi membela Negara
Cinta tanah air Rela berkorban
APRESIASI PEMERINAH UNTUK JENDERAL AHMAD YANI : Jenderal Ahmad Yani dinyatakan Pahlawan dari Revolusi dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965
SUDUT PANDANG KELOMPOK
Jenderal Ahmad Yani adalah seseorang yang sangat menjadi panutan untuk generasi selanjutnya dengan sikap pantang menyerah dan bertanggungjawabnya, Jenderal Ahmad Yani pun sangat dikenal sebagai Pahlawan Revolusi dengan keberaniannya melawan musuh. Beliau punya semangat tinggi dalam mengejar prestasi dan pendidikan.
mantep haall
ReplyDeleteBagus...
ReplyDeleteterimakasih✨
Deletekereeenn
ReplyDeleteterimakasih✨
DeleteTerimakasih kaka saya jadi mengerti
ReplyDeletesa ae bambank
Deletesamasama dik, semoga berkah
DeleteNice , tetap semangat yaa ..
ReplyDeletemakasihh mba annaa
ReplyDeletehiyahiyaaa
ReplyDeletesangat so good!
ReplyDeletemakasih hehe
Deletewahh
ReplyDeletebagusss
ReplyDeletebangaaat
ReplyDeleteakmal, roby, nuralam; 😁
ReplyDeleteBagussssssssss nop
ReplyDeletemakasih caa wkwk
DeleteKereeeeeeeeeen
ReplyDeletemakasih sepiii��
ReplyDeleteGood job..
ReplyDelete