Bercerita kawan ada baiknya
berkawan dengan orang yang tepat. Tak perlu orang hebat untuk mengajarkan
persahabatan yang erat. Foto di atas
adalah kita yang dulu dekat. Saat pertemuan dengan puncak gunung tak lagi sempat. Cuma kalian yang selalu nekat
diajak minggat buat nanjak.
Ada sebuah pepatah, kalau mau
jalan cepat, jalanlah senidrian tapi kalau mau jalan jauh, jalan lah
bersama-sama. Berangkat dari pepatah ini baru aku sadari bahwa kita telah
memilih jalan jauh dengan jarak tempuh yang sangat jauh menuju satu ikatan yang diberi nama keluarga.
Kebanyakan orang memilih teman
hanya dengan teman sekelas ataupun teman dari satu sekolah SMA yang sama. Namun
aku tersesat terjerumus ke dalam hutan belantara hingga sampai menemukan kalian
di semak belukar kejamnya dunia mahasiswa.
Diantara kita ada yang penuh ambisi ada juga yang cuma basa-basi. Tapi bersama
kalian, basa-basi itu jadi bukti bahwa tanpa kita bersama kita tidak mungkin
membuat resolusi besar dalam hidup kita masing-masing.
Dahulu banyak hal telah terjadi,
mulai dari budaya ngopi di bawah pohon rindang, ngerjain tugas sampai larut
malam, mencari wifi grtais di belakang rektorat, beresin drama sampai lembur
bagai kuda, hingga kita berjuang bareg-bareng ngadepin skripsi. Kita gak akan pernah
lupa gimana rasanya tegang saat sidang dan asyiknya berbagi uang hasil kita
bekerja. Bersma kalian lika-liku kehidupan
bisa dibilang terpantau aman, kebahagiaan
selalu datang silih berganti meskipun bukan dari pasangan. Dan semua yang
diperjuangkan mati-matian alhamdulillah sekarang nampak terlihat jadi
kenyataan.
Moment bersama kalian nampak
tidak bisa di ukur oleh jarak sekalipun kata jauh memaknai perjalanan yang
panjang nampaknya belum bisa menyandingkan kebersamaan kita sampai saat ini. Aku
bersyukur dipertemukan dengan kalian.
No comments:
Post a Comment