Sunday, August 19, 2018

Paskibraka Insan Cendekia Boarding School Beraksi.

Paskibraka Insan Cendekia Boarding School Beraksi.


di



InsanDiksatrasia.blogspot.com, Bogor. Jumat 17 Agustus 2018. Perayaan Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73- tahun ini berlangsung istimewa. Sebab, perayaan tahun ini merupakan tahun pembuktian untuk siswa-siswi SMA Insan Cendekia Boarding School.
Semangat pun semakin terasa pada ke empat anak-anak Paskibraka SMA Insan Cendekia  Boarding School karena pada tahun ini ke empat anak tersebut lolos seleksi paskibra Kecamatan Babakan Madang. Bogor. Apalagi mereka merupakan angkatan pertama yang mewakili sekolah untuk mengibarkan merah putih. Ke empat anak tersebut adalah Baiq Mahatma R.S, Muhammad Zidan Attabik, Syafira Rhomadhoni dan Gusti Achmad Fachriansyah. Dengan tekad yang kuat mereka membuktikan bahwa mereka mampu dan bisa untuk mengibarkan Sang saka merah putih.
 Dibalik kesuksesan mereka mengibarkan merah putih di sirkuit international Sentul. Ada cerita menarik yang mesti kita tauladani dan kita maknai semangat patriotisme dan nasionalisme  yang tertanam pada diri Baiq Mahatma, dan Syafira Rhomadhoni. Baiq Mahatma memiliki perjuangan yang amat berat untuk mampu menembus tim inti Paskibraka. Baiq mengalami penurunan kondisi kesehatan dikarenakan mengalami robek pada saraf di betis, peristiwa tersebut tidak menurunkan semangat Baiq untuk tetap mengibarkan sang saka merah putih meski banyak kemunginan buruk yang akan dia dapatkan namun semangat merah puti di dadanya mengalahkan semua ketakutannya dan mampu meyakinkan guru, keluarga, dan para pelatih. Kegigihan Baiq mesti kita apresiasi karena banyak anak muda generasi milineal yang kurang mempunyai semangat nasionalisme seperti Baiq. Berbeda dengan Syafira Rhomadhoni dia bertindak sebagai pembawa Baqi pada upacara HUT RI ke-73. Wanita yang kerap disapa Fira ini mempunyai cerita yang menarik yakni pada saat pertengahan latihan Paskibra dimulai Fira sempat mengalami kecelakaan. Fira ditabrak oleh pengemudi motoe ugal-ugalan di jalan raya. Namun kejadian tersebut tidak membuat semangat dia luntur Fira dengan tekad yang kuat  berjuang untuk memulihkan kondisnya dengan cepat. Dengan semangat pantang menyerah Fira berhasil menaklukan tabir menakutkan yang menyelimuti dirinya hingga ahirnya dia kembali belatih dengan tekun dan alhasil dia diberikan tugas untuk membawa baki Sang Merah Putih. Tugas yang di idam-idamkan para paskibraka dipelosok penjuru negri Indonesia.
Perkembangan dan perjalanan mereka berempat bisa sampai sejauh ini merupakan hasil dari bimbingan tak pernah lelah dari guru pendamping mereka di sekolah yakni Ibu Fitriana Rahmawati, S.Pd dan Bapak Tomi Nugraha, S.Pd. sosok dua pendamping ini tak pernah lelah dan tak pernah mengeluh dalam membimbing mereka untuk meraih kebanggaan sebagai Paskibraka. Pada saat diwawancarai oleh Tim redaksi InsanDiksatrasia.com para pembimbing ini mengucapkan rasa bangganya kepada anak-anak Insan Cendekia Boarding School, walaupun rutinitas mereka padat sekali di sekolah tapi mereka mampu mengaturnya dengan baik, kami berdua amat bangga dengan mereka. Ini lah pengabdian kami untuk Indonesia melahirkan generasi yang memiliki semngat patriotisme dan bela negara. Sekali merdeka tetap merdeka. 





No comments:

Post a Comment