DIKTAT
SEJARAH INDONESIA
KELAS
X TINGKAT SMA KURIKULUM 2013 REVISI 2018
Disusun Oleh : Tomi Nugraha, S.Pd
KOMPETENSI DASAR :
3.7
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Islam di Indonesia.
A. Proses Masuknya Islam di Indonesia
Kedatangan Islam di
berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-kerajaan
dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya
yang berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa
pendapat. Para Tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang
langsung mengetahui tentang masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama
Islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti
yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena
tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokohtokoh itu
diantaranya, Marcopolo, Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah, Dego Lopez de Sequeira,
Sir Richard Wainsted. Sedangkan sumber-sumber pendukung Masuknya Islam di
Indonesia diantaranya adalah:
a. Berita dari Arab
Berita ini diketahui
dari pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa
Indonesia. Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan
Sriwijaya (abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah
Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada waktu itu. Hubungan pedagang
Arab dengan kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya para pedagang Arab untuk
kerajaan Sriwijaya dengan sebutan Zabak, Zabay atau Sribusa. Pendapat ini
dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib
Al-Attas dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu dan mayoritas tokoh-tokoh Islam di Indonesia
seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh. Bahkan Hamka menuduh bahwa teori yang
mengatakan Islam datang dari India adalah sebagai sebuah bentuk propaganda, bahwa
Islam yang datang ke Asia Tenggara itu tidak murni.
b. Berita Eopa
Berita ini datangnya
dari Marcopolo tahun 1292 M. Ia adalah orang yang pertama kali menginjakan
kakinya di Indonesia, ketika ia kembali dari cina menuju eropa melalui jalan
laut. Ia dapat tugas dari kaisar Cina
untuk mengantarkan putrinya yang dipersembagkan kepada kaisar Romawi,
dari perjalannya itu ia singgah di Sumatera bagian utara. Di daerah ini ia
menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu kerajaan Samudera dengan ibukotanya Pasai.
Diantara sejarawan yang menganut teori ini adalah C. Snouch Hurgronye, W.F.
Stutterheim,dan Bernard H.M. Vlekke
c. Berita India
Berita ini menyebutkan
bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam
penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena disamping berdagang
mereka aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap
masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah
pesisisr pantai. Teori ini lahir selepas tahun 1883 M. Dibawa oleh C. Snouch
Hurgronye. Pendukung teori ini, diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel,
Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.
d. Berita Cina
Berita ini diketahui
melalui catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan
Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira-kira
tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di
pantai utara Pulai Jawa. T.W. Arnol
pun mengatakan para pedagang Arab yang
menyebarkan agama Islam di Nusantara, ketika mereka mendominasi perdagangan
Barat-Timur sejak abad-abad awal Hijrah atau abad ke-7 dan ke-8 M. Dalam
sumber-sumber Cina disebutkan bahwa pada abad ke-7 M seorang pedagang Arab
menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera (disebut
Ta’shih).
e. Sumber dalam Negeri
Terdapat sumber-sumber
dari dalam negeri yang menerangkan berkembangnya pengaruh Islam di Indonesia.
Yakni Penemuan sebuah batu di Leran (Gresik). Batu bersurat itu menggunakan
huruf dan bahasa Arab, yang sebagian tulisannya telah rusak. Batu itu memuat
tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah Binti Maimun
(1028). Kedua, Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676
H atau tahun 1297 M. Ketiga, makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang
wafat tahun 1419 M. Mengenai masuknya Islam ke Indonesia, ada satu kajian yakni
seminar ilmiah yang diselenggarakan pada tahun 1963 di kota Medan, yang
menghasilkan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Pertama kali Islam masuk ke
Indonesia pada abad 1 H/7 M, langsung
dari negeri Arab.
2.
Daerah pertama yang dimasuki Islam
adalah pesisir sumatera Utara. Setelah itu masyarakat Islam membentuk kerajaan
Islam Pertama yaitu Aceh.
3.
Para dai yang pertama, mayoritas adalah
para pedagang. Pada saaat itu dakwah disebarkan secara damai.
B.
Saluran dan Cara-Cara Islamisasi di Indonesia
Kedatangan Islam ke
Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya, dilakukan secara damai.
Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu:
a. Saluran Perdagangan
Diantara saluran
Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini sesuia dengan kesibukan
lalu lintas perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara
negeri-negeri di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana
pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya
di Indonesia. Penggunaan saluran islamisasi melalui perdagangan itu sangat
menguntungkan. Hal ini menimbulkan jalinan di antara masyarakat Indonesia dan
pedagang.
Dijelaskan di sini
bahwa proses islamisasi melalui saluran perdagangan itu dipercepat oleh situasi
dan kondisi politik beberapa kerajaan di mana adipati-adipati pesisir berusaha
melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang sedang mengalami kekacauan
dan perpecahan. Secara umum Islamisasi yang dilakukan oleh para pedagang
melalui perdagangan itu mungkin dapat digambarkan sebagai berikut: mulal-mula
mereka berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian diantaranya
ada yang bertempat tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat
laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan perkampungan.
Perkampungan golongan pedangan Muslim dari negeri-negeri asing itu disebut
Pekojan.
b.
Saluran Perkawinan
Perkawinan merupakan
salah satu dari saluran-saluran Islamisasi yang paling memudahkan. Karena
ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, tempat mencari kedamaian
diantara dua individu. Kedua individu
yauitu suami istri membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat.
Dalam hal ini berarti membentuk masyarakat muslim. Saluran Islamisasi melalui
perkawinan yakni antara pedagang atau saudagar dengan wanita pribumi juga
merupakan bagian yang erat berjalinan dengan Islamisasi. Jalinan baik ini kadang
diteruskan dengan perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang
Islam. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim. Dari sudut ekonomi,
para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan
pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri putri bangsawan, tertarik
untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin, mereka diislamkan
terlebih dahulu. Setelah setelah mereka mempunyai kerturunan, lingkungan mereka
makin luas. Akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan
kerajaan-kerajaan muslim.
c.
Saluran Tasawuf
Tasawuf merupakan salah
satu saluran yang penting dalam proses Islamisasi. Tasawuf termasuk kategori
yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia yang
meninggalkan bukti-bukti yang jelas pada
tulisan-tulisan antara abad ke-13 dan ke-18 hal itu bertalian langsung dengan
penyebaran Islam di Indonesia. Dalam hal ini para ahli tasawuf hidup dalam
kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakatnya dan
hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para ahli tasawuf biasanya
memiliki keahlian untuk Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang
mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah
Fansuri di Aceh, Syeh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik
seperti ini masih berkembang di abad ke-19
bahkan di abad ke-20 ini.menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Jalur
tasawuf, yaitu proses islamisasi dengan mengajarknan teosofi dengan
mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama Hindu ke dalam ajaran Islam, dengan
tentu saja terlebih dahulu dikodifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah
dimengerti dan diterima.
d. Saluran Pendidikan
Para ulama,
guru-guru agama, raja berperan besar
dalam proses Islamisasi, mereka menyebarkan agama Islam melalui pendidikan yaitu dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren merupakan tempat pengajaran agama Islam bagi para santri. Pada
umumnya di pondok pesantren ini diajarkan oleh guru-guru agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Mereka
setelah belajar ilmu-ilmu agama dari berbagai kitab-kitab, setelah keluar dari
suatu pesantren itu maka akan kembali ke masing masing kampung atau desanya
untuk menjadi tokoh keagamaan, menjadi kyai yang menyelenggarakan pesantren
lagi. Semakin terkenal kyai yang mengajarkan semakin terkenal pesantrennya, dan pengaruhnya akan
mencapai radius yang lebih jauh lagi.
e. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi
melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat atau ukir, seni tari, musik dan
seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat pada masjid kuno Demak,
Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid Agung Banten, Baiturrahman di
Aceh, Ternate dan sebagainya. Contoh lain dalam seni adalah dengan pertunjukan
wayang, yang digemari oleh masyarakat. Melalui cerita-cerita wayang itu disisipkan ajaran agama Islam.
Seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan tersebut.
Selanjutnya diadakan dakwah keagamaan Islam.
f. Saluran Politik
Pengaruh kekuasan raja
sangat berperan besar dalam proses Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk
agama Islam, maka rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya. Rakyat memiliki
kepatuhan yang sangat tinggi dan raja sebagai panutan bahkan menjadi tauladan
bagi rakyatnya. Misalnya di Sulawesi
Selatan dan Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah rajanya
memeluk agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam di daerah ini.
No comments:
Post a Comment